Menginspirasi Bukan Sebatas Kagum?


Mengajar yang dilandasi oleh kecintaan yang mendalam akan melahirkan dan menyulut spirit inspiratif secara kokoh. Cinta yang kuat dapat menggerakkan jiwa untuk senantiasa penuh semangat, yakin, optimis, dan penuh harapan. Besarnya cinta terhadap profesi, terhadap tanggung jawab, terhadap masa depan siswa, dan terhadap tanggung jawab kepada Allah, akan menjadikan mengajar menjadi sedemikian memberdayakan, penuh kenikmatan dan penghayatan.
Bagi seorang guru, jangan sampai tugas mengajar dilakukan karena faktor keterpaksaan. Ini merupakan sesuatu yang fatal, karena sikap terpaksa akan menjadikan mengajar hanya sebagai pemenuhan kewajiban saja. Tidak ada lagi spirit dan cinta yang mampu melandasinya. Tidak ada lagi visi lebih luas dan mendalam yang dibangun. Bentuk lain dengan istilah totalitas.
Spirit inspiratif tidak akan muncul pada guru yang memiliki karakter semacam ini. Mereka yang mengajar secara terpaksa akan kehilangan gairah dan orientasi yang lebih luas. Mengajar kemudian dilakukan hanya sekedarnya saja. Mengajar dalam keterpaksaan akan menimbulkan efek psikologis yang kurang baik terhadap diri guru sendiri dan juga para siswanya.
Guru inspiratif akan selalu memberikan perspektif pencerahan kepada para siswanya. Mereka tidak sekedar mengajar sebagai kewajiban sebagaimana ditentukan dalam kurikulum, tetapi juga senantiasa berusaha secara maksimal untuk mengembangkan potensi, wawasan, cara pandang, dan orientasi hidup siswa-siswanya. Sebab, kesuksesan mengajar tidak hanya diukur secara kuantitatif dari angka-angka yang diperoleh dalam evaluasi, tetapi juga pada bagaimana para siswanya menjalani kehidupan selanjutnya setelah mereka menyelesaikan masa-masa studinya.
Menginspirasi bukan berhenti dan hanya sebatas sebagai bentuk ekspresi kekaguman siswa terhadap guru semata, tentu saja perubahan tidak akan terjadi dalam diri para siswa. Perubahan sebagai dampak dari guru inspiratif akan betul-betul terjadi manakala para siswa tersebut melakukan aksi untuk meniru, memberdayakan diri, dan mengembangkan dirinya.

Comments

Post a Comment