Asal Mula Tahun Baru Hijriah, Tahun Baru Umat Islam || Hijrah yang luar biasa untuk ummat



Sejarah 1 Muharram tahun baru Islam, ditandai dengan peristiwa besar yakni peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW.


Mengutip laman LPPI Universitas Muhammadiyah Purwokerto, kalender Hijriah adalah penanggalan Islam yang dimulai dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad saw dari kota Mekkah ke Madinah pada tahun 622 masehi

Perhitungan Tahun Baru Islam bermula di masa Umar bin Khattab R.a. tepatnya 6 tahun pasca-wafatnya Nabi Muhammad SAW.


Sebelum mengenal kalender Islam atau kalender Hijriah, masyarakat Arab mengenal tahun dengan menamainya menggunakan peristiwa penting yang terjadi di tahun tersebut.


Misalnya kelahiran Nabi Muhammad SAW, dikenal dengan Tahun Gajah.


Sebab pada tahun tersebut terjadi penyerangan terhadap Kabah oleh pasukan yang menggunakan gajah sebagai kendaraan perangnya.

Sama dengan kalender Masehi, Kalender Hijriyah juga terdiri dari 12 bulan yaitu Muharram, Shafar, Rabi'ul Awal, Rabi'ul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya'ban, Ramadhan, Syawal, Dzulqa'idah dan Dzulhijjah, dengan jumlah hari berkisar 29-30 hari.

Adapun bulan Muharram, menjadi bulan pertama dalam kalender hijriyah ini.

Dosen Fakultas Ushuluddin IAIN Kudus, Dr Hj Nur Mahmudah menjelaskan Muharram secara bahasa dapat diartikan sebagai bulan yang diharamkan.



Peristiwa Penting

Di bulan Muharram, terdapat beberapa peristiwa penting, pertama hari Asyura yang jatuh pada 10 Muharram yang diyakini hari kebebasan Musa dari kejaran Fira'un.

Pada 10 Muharram ini umat muslim disunahkan melaksanakan puasa berpuasa yang dinamakan Puasa Asyura.

Kemudian, perisitwa lain yakni gugurnya Husein bin Ali, cucu Rasulullah di tanah Karbala.

"Nabi Yunus yang dimakan oleh ikan, itu keluar juga di hari-hari bulan Muharram," kata Nur Mahmudah dalam program Oase

Perang Khaibar yang terjadi di tahun ketujuh hijriyah juga terjadi di bulan Muharram.

Perang ini menandai penumpasan total kaum Yahudi yang suka bikin kekacauan dan perpecahan di kota Madinah.

Bulan Muharram adalah satu di antara bulan haram selain bulan Rajab, Dzulqaidah, dan Zulhijah, amalan sholih yang diperintahkan saat itu adalah memperbanyak berpuasa.


Dari sekian hari di bulan Muharram, yang lebih afdhol adalah puasa hari ‘Asyura, yaitu pada 10 Muharram.


Puasa Asyura 10 Muharram memiliki keutamaan yang tinggi karena dapat menghapus dosa setahun lalu.


Selain 10 Muharram, puasa pada 9 Muharram yang disebut Puasa Tasu'a juga sunnah untuk dilakukan.


Puasa Tasu'a ini dilakukan dalam rangka menyelisihi Yahudi.


Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melaksanakan puasa Asyura’ dan memerintahkan para sahabat untuk puasa, ada sahabat yang berkata bahwa hari Asyura adalah hari yang diagungkan orang yahudi dan nasrani.


Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan bahwa Tahun depan akan berpuasa di tanggal sembilan.


Bulan Muharram adalah satu di antara bulan haram selain bulan Rajab, Dzulqaidah, dan Zulhijah, amalan sholih yang diperintahkan saat itu adalah memperbanyak berpuasa.


Dari sekian hari di bulan Muharram, yang lebih afdhol adalah puasa hari ‘Asyura, yaitu pada 10 Muharram.


Puasa Asyura 10 Muharram memiliki keutamaan yang tinggi karena dapat menghapus dosa setahun lalu.


Selain 10 Muharram, puasa pada 9 Muharram yang disebut Puasa Tasu'a juga sunnah untuk dilakukan.


Puasa Tasu'a ini dilakukan dalam rangka menyelisihi Yahudi.


Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melaksanakan puasa Asyura’ dan memerintahkan para sahabat untuk puasa, ada sahabat yang berkata bahwa hari Asyura adalah hari yang diagungkan orang yahudi dan nasrani.Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan bahwa Tahun depan akan berpuasa di tanggal sembilan.

Comments