Dunia Menuju Era Industri 4.0


Revolusi industri pertama tahun 1784, terjadi di Inggris ditandai dengan penemuan mesin-mesin mekanik bertenaga uap dan air. James Watt pada tahun 1769 menemukan mesin uap pertama.Sehingga mengilhami penemuan kereta api uap dan sebagainya. Jauh sebelum mesin-mesin tercipta, ribuan tahun sebelumnya manusia menggandalkan teknologi otot (otot manusia maupun otot hewan).
Penemuan listrik oleh Michael Farady ditahun 1870 menandai babak baru era industri yaitu sebagai revolusi industri ke-2. Peran listrik demikian besar sebagai sebuah peran merambah kesemua bidang kegiatan. Penggunaan listrik memacu produksi masal dan efektif serta efisien. 
Revolusi industri ke-3 ditandai dengan penemuan teknologi komputer dan teknologi elektronik (1969) efek dari penemuan listrik.Di era ini, komputer personal, dan teknologi informasi mempermudah produksi. Revolusi industri ketiga ini juga merupakan fondasi dari revolusi industri keempat yang terjadi saat ini.

Revolusi Industri 4.0

Industri 4.0 adalah sebuah akronim dari sebuah kebangkitan baru di era industri dengan nama revolusi industri ke-4. Di era revolusi industri keempat ini, terjadi fusi berbagai kemajuan teknologi. Inovasi bergerak cepat dan semua serba terkoneksi. Ini eranya internet of things (IoT), bahkan internet of everything yang ditandai dengan adanya kecerdasan buatan (artificial intelligence), self driving car, 3D printing, dan teknologi pintar lainnya. Lantas, apa dan bagaimana sesungguhnya Industri 4.0? Istilah ini pertama kali dikenal di Jerman pada 2011.
Kanselir Jerman, Angela Merkel, pada pertemuan tahunan WEF 2015, menjelaskan Industri 4.0 tak lain mengintegrasikan dunia online dengan produksi industri. Ringkasnya, bayangkan sebuah pabrik pintar yang di dalamnya mesin-mesin dan robot mampu bekerja menjalankan tugas-tugas rumit, bertukar informasi, saling memberi dan menerima perintah secara otomatis tanpa melibatkan manusia.
Semua proses produksi tersebut berjalan dengan internet sebagai penopang utama. Semua obyek dilengkapi perangkat teknologi yang dibantu sensor (wifi) mampu berkomunikasi sendiri dengan sistem teknologi informasi. 

Ada empat prinsip desain di Industri 4.0. Prinsip-prinsip ini mendukung perusahaan dalam mengidentifikasi dan menerapkan Industri 4.0 skenario. 
  1. Interoperabilitas: Kemampuan mesin, perangkat, sensor, dan orang-orang untuk terhubung dan berkomunikasi satu sama lain melalui Internet of Things (IOT).
  2. Keterbukaan informasi: Kemampuan sistem informasi untuk membuat salinan virtual dari dunia fisik dengan memperkaya model tanaman digital dengan data sensor. Ini membutuhkan agregasi data sensor baku untuk informasi konteks yang lebih tinggi-nilai.
  3. Technical assistance (Bantuan teknis): Pertama, kemampuan sistem bantuan untuk mendukung manusia dengan menggabungkan dan visualisasi informasi comprehensibly untuk membuat keputusan dan memecahkan masalah yang mendesak dalam waktu singkat. Kedua, kemampuan sistem fisik cyber untuk fisik mendukung manusia dengan melakukan berbagai tugas yang menyenangkan, terlalu melelahkan, atau tidak aman untuk rekan kerja manusia mereka.
  4. Decentralized decisions (Keputusan terdesentralisasi): Kemampuan sistem fisik cyber untuk membuat keputusan sendiri dan melakukan tugas-tugas mereka sebagai otonom mungkin. Hanya dalam kasus pengecualian, gangguan, atau tujuan yang saling bertentangan, tugas didelegasikan ke tingkat yang lebih tinggi.

Disarikan dari berbagai sumber.

Comments